Friday, September 07, 2007

Menilai keimanan


Bismillahirahmanirahim..

Alhamdulillah. Bertemu kembali teman-temanku di arena penulisan ini. Syukur yang tidak terhingga ke hadrat Rabbul jalil dengan kasih sayangNya yang tidak pernah pudar dan surut, sehingga kita merasa disayangi dengan sebuah persahabatan sejati yang sentiasa disuburi dengan keimanan.


Nikmat Allah terus dicurahkan ke atas kita meskipun kita seringkali mengingkari dan tidak mematuhi perintahNya. Meskipun kita senantiasa lupa dan tergelincir dari landasanNya..Alhamdulillah. Diantara berjuta-juta hati di dunia ini, Allah memilih hati-hati kita untuk menerima sinar keimanan. Inilah keberuntungan yang besar, yang tidak ada tolok bandingnya. Apabila adanya iman, akan bermulalah komunikasi antara hati dan penciptaNya. Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kita kesempatan untuk terus menikmati segala nikmat-nikmatnya tanpa sedikit pun bayaran. Segalanya percuma buat kita..Fa bi ayyi ala irobbikuma tukazzibunn?...


Prolog

Suasana hari ini, adakah kita memikirkan..apakah nasib ummah hari ini apabila para pemudanya merasa asing dengan islam. Dan bagaimana nasib ummah akan datang apabila para pemuda hari ini tidak lagi mengenal islam..tidak dapat membezakan antara tuntutan dan tegahan..malahan syariatnya menjadi asing dalam kehidupan mereka..? ...Dunia ini berhajatkan kepada pemuda-pemuda islam.....


Generasi ini, menjadi jantung dalam jasad ummah, yang menjadi ruh baru yang mengalir deras di hati ummat ini. Generasi ini yang memiliki suara yang bergema melaungkan seruan dakwah, ia adalah generasi yang dinanti, yang dilahirkan di bawah suatu proses yang unik dalam didikan islam yang tulen..Siapakah generasi ini?

Sahibah..jua teman-teman seakidah..


Perjalanan beberapa minggu ini, ana simpulkan sebagai suatu perjalanan yang menyibukkan. Segalanya perlu disusun rapi agar kelihatan lebih sistematik dan lebih bermanfaat. Antara sifat orang mukmin, mereka begitu menjaga masanya..wal asr, innal insanala fi khusr..Masa yang diluangkan untuk sahibah sekalian di bumi tadarus ilmi ini juga sangat kurang. Malah ana kira tersangat sempitnya waktu sehingga tiada ruang untuk kami bersua.


Natijah, tanpa di sedari diri kita hanyut di bawa arus kesibukkan itu. Hati juga kian kontang kerena kurangnya siraman. Merekah seperti tanah yang pecah dek kekeringan yang amat sangat. Solat, hilang khusyuknya, ketenangan juga terganggu...Inilah kesannya apabila masolihin dunya mengatasi masolihin deen. Bila di muhasabah kembali, inilah ujian Allah untuk diri kita, diri ana terutama..Betapa dalam usaha kita menyusun waktu, kita terlupa untuk menyusun satu elemen penting dalam kehidupan mukmin kita yakni, menyusun waktu untuk pertemuan yang soleh, dengan insan-insan yang soleh, dalam suasana yang soleh, walaupun hanya beberapa patah kata-kata..bagi diri ana, dalam suasana realiti yang ada hari ini, tidak dapat menjamin kesejahteraan iman kita, justeru kita sangat berhajatkan pada itu semua. Itu adalah makanan untuk hati....ini, sudah beberapa kali khazinatul asrar mengingatkan...Sila memaafkan diri ini di atas alasan-alasan. Sesungguhnya alasan terbit dari sikap yang tidak bersungguh-sungguh.....kini ana juga sedari peri-pentingnya teman-teman yang soleh dalam meningkatkan keimanan kita kepada Allah swt..


Kata seorang sahabat, keimanan itu perlu digilap sentiasa, perlu dicas agar sentiasa bersinar dan bertenaga. Keimanan itulah yang membangkitkan kembali rasa khasyatullah. Dengan itu, kita akan sentiasa berwaspada. Keimanan juga melahirkan kekuatan. Ana teringat kisah Ibu Habib Bin Zaid, yang memiliki 4 orang anak yang kesemuanya syahid menemu Allah. Subhanallah. Bagaimanakah kekuatan itu ada dalam diri seorang ibu tua? Tidak lain dan tidak bukan, pastilah IMAN yang mendidiknya sedemikian rupa. Kiranya kita di tempat itu, mampukah kita? ....


Semoga keinsafan terus bersemi dan bersemadi di jiwa, lalu membuahkan manisan-manisan keimanan yang memukau dan mempesonakan mata-mata yang memandang. Lantas ia bisa membawa arus perubahan pada dunia. Insya-Allah. Inilah cita-cita kita. ..

2 comments:

Anonymous said...

pertemuan yang soleh yang meningkatkan keimanan adalah rahsia menjaga kesolehah nis.insyaallah

Anonymous said...

anti kena kuatkan semangat ni.IPT skrg tak ubah seperti jentera penyembelih,yg menyembelih tiap stu2 tengkuk pelajar muslim dgn gergaji seklurisme.krn itu kite kn sll duk dn pross d&t nis